Qahar Mudzakkar mendirikan negara islam

Falsafah manusia bugis yang melekat dengan orang-orang yang ada di kedatuan luwu yaitu Siri merupakan harga mati bagi prinsip seorang laki laki begitu pun halnya sosok Qahar Mudzakkar yang merupakan komandan tertinggi DI/TII cabang Sulawesi Selatan, yang dimasa perjalanannya mampu membuat TNI kerepotan Selama 15 tahun untuk menumpas gerakannya. Langkah yang diambil dalam memperjuangkan nasib para pejuang yang dia perjuangkan untuk masuk menjadi anggota TNI divisi Hasanuddin yang di tolak oleh aturan yang dibuat instansi pemerintahan pada saat itu. Qahar memilih jalur untuk mendeklarasikan negara islam setelah beberapakali meminta pusat pemerintahan untuk dibentuk divisi keangkatan laskar TNI Divisi Hasanuddin. Alasan tertolaknya keinginan tersebut dikarenakan beberapa anggota Laskar Bentukan Qahar adalah anggota yang tidak melalui pendidikan militer resmi bentukan Belanda maupun penjajahan Jepang. Kegagalan terbesar bagi seorang laki-laki bugis ketika mereka diamanakah untuk memperjuangkan nasib teman-temannya sesama pejuang lainnya namun hal tersebut tidak bisa terwujud akibat prosedur instansi yang menolaknya. Bisa jadi itulah yang dirasakan Oleh Qahar Muzakkar pada waktu itu, sehingga dengan besar hati dia lebih memilih memperjuangkan nasib teman-temannya meski harus menanggalkan jabatan yang telah diraihnya di TNI. Qahar Mudzakkar lahir di Lanipa yang tidak jauh dari lingkungan kedatuan Luwu pada saat itu, dia adalah anak dari seorang pedagang beras yang terbilang sukses pada masanya sehingga termasuk golongan merdeka dari bapaknya. Sering di gelari La Domeng karna kesukaannya kepada permainan Domino, Qahar termasuk jago dalam permainan ini sehingga jarang ada yang bisa mengalahkannya bermain. Qahar kecil selain senang bermain domino dia juga sangat senang bermain perang-perang bersama dengan kawan kawan sebayanya. Dimana tetangga disekitarnya paham betul ketika mereka habis bermain maka akan ada tumpukan kuda-kudaan dari pelepah daun pisang. Dalam permainan perang tersebut dia juga selalu dipilih untuk memimpin satu regu perang dan dia dipilih sebagai ketua regu sehingga jiwa kepemimpinannya terbentuk sejak dini. Dalam satu kisah qahar kecil biasa ikut berdagang dengan bapaknya di palopo dan menurut salah seorang dewan hadat luwu dia termasuk anak yang tidak sopan dengan orang belanda. Sejak dini Qahar menempuh pendidikan berbasis agama yang kaffah sehingga ayahnya menyekolahkan Qahar di Muhammadiyah Palopo cabang dari Muhammadiyah Solo yang dibentuk oleh Syekh Muhammad Dahlan. bersambung

Komentar